Siapa Mau Pinjaman Modal?

>> 5.19.2009

Berikut ini saya co-pas kan tulisan dari p.Fauzi Rachmanto :

Karena judul di atas, saya yakin tulisan saya ini langsung dibaca. Hahaha … gotcha! Ya, siapa yg tidak mau menerima pinjaman modal. Saya saja yang nulis judul di atas ikutan kepengen …. Kalau Anda pengusaha, pasti Anda pernah berusaha mendapatkan pinjaman untuk modal usaha Anda. Kalau pertanyaan diatas diajukan ke seluruh pengusaha di Indonesia bahkan dunia, sebagian besar pasti tunjuk jari. Termasuk saya.

Itulah mengapa dulu sewaktu saya bekerja di bank, problem saya bukan mencari siapa yang mau menerima pinjaman. Tapi mencari, siapa yang bisa mengembalikan pinjaman. Kalau yang mau banyaaak … yang bisa mengembalikan? Belum tentyu ...

Kalau ditanya, Anda mau pinjaman modal? Pasti kita langsung ngangguk pada detik pertama. Tapi kalau ditanya, Mengapa perlu pinjaman? Untuk apa pinjaman nya? Berapa besar? Berapa lama? Dari mana sumber pengembalian pinjaman nya? Nah, baru kita menelan ludah dan garuk-garuk kepala yang tidak gatal.

Karena sesungguhnya pinjam meminjam itu ada “filosofi”nya. Ini yang jarang dikuasai orang. Tanpa memahami nya, memang pasti kita akan kesulitan menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar tadi. Ini yang ingin saya bicarakan.

Memahami Asset Conversion Cycle

Untuk memudahkan pemahaman, kita pergunakan ilustrasi sederhana. Katakanlah saya memulai sebuah usaha dengan modal Rp. 1.5 juta. Saya ingin memproduksi dan menjual kaos saya sendiri. Maka modal tadi saya belikan bahan kaos sebesar Rp.1 juta dan membayar penjahit sebesar Rp.500 ribu. Jadilah 20 potong kaos yang saya jual di kios depan rumah saya, seharga Rp.100 ribu per potong.

Ketika saya baru memulai usaha, maka asset saya berupa Kas sebesar Rp.1.5 juta. Ketika saya membeli bahan kaos, maka sebagian asset saya mengalami konversi menjadi bahan baku sebesar Rp.1 juta, plus Rp.500 ribu terkonversi menjadi upah. Dan ketika saya memiliki 20 potong kaos siap jual, asset saya terkonversi menjadi bahan jadi. Bahan jadi ini ketika terjual, akan kembali menjadi Kas. Siklus dari kas menjadi bahan baku, kemudian menjadi barang jadi dan menjadi kas kembali, inilah yang disebut “Asset Conversion Cycle”.

Kalau siklus konversi asset berjalan sempurna, maka dari Kas awal Rp.1.5 juta, saya akan memiliki kas Rp. 2 juta dari penjualan 20 potong kaos. Yang Rp. 500 ribu adalah profit saya. Yang Rp. 1.5 juta dapat saya pergunakan kembali untuk memproduksi kembali 20 kaos. Demikian seterusnya. Setiap produksi, untung 500 ribu. Mudah bukan?

Mudah. Namun sayangnya itu hanya terjadi di dunia khayal … hahaha.

Dalam dunia nyata, kenyataanya bisa jadi Anda produksi 20 kaos, yang terjual hanya 15, 10 atau bahkan cuma 3. Sementara penjahit harus tetap Anda bayar. Bahan baku kaos juga harus sudah dibeli kembali. Sementara asset sudah berupa bahan jadi semua. Kalau sudah begini, Asset Conversion Cycle pun mandek, terhenti.

Atau saya perlu membeli mesin jahit, karena mesin jahit saat ini terlalu lamban. Maka saya perlu menyisihkan dana dari Kas. Tapi kalau saya investasikan kas saya, maka kas saya akan mandek dalam bentuk mesin jahit.

Atau mau contoh yg lebih “happy problem”? Misalnya tiba-tiba saya memperoleh pesanan 100 buah kaos kampanye Capres. Kalau saya sanggupi jelas kas saya tidak akan mencukupi. Karena artinya saya harus sanggup memproduksi kaos 5 kali lipat dari kemampuan kas saya hari ini.

Dari skenario-skenario diatas, hasil akhirnya sama. Konversi kas yang tidak berjalan lancar. Kas yang sudah dikeluarkan tidak kembali menjadi kas. Dan karena Kas seperti darah bagi bisnis, maka bisnis kaos saya pun akan mulai kurang darah dan sakit-sakit-an.

Sound familiar? Welcome to the club, dan teruslah membaca tulisan ini.

Memahami Lending Rationale

Mencari pinjaman modal …. Adalah resep ampuh terhadap masalah konversi kas tadi. Benarkah? Belum tentu. Kalau masalah usaha kaos saya adalah pada kemampuan menjual, maka berapa pun kas yang disuntik ke usaha saya, hasil akhirnya akan sama. Konversi kas mandek. Malah, kini datang masalah baru, yaitu bagaimana mengembalikan pinjaman.

Tapi tentu saja ada skenario-skenario yang memang pinjaman kas akan sangat membantu. Skenario inilah yang menjadi alasan bank memberikan pinjaman. Jaman saya belajar perbankan dulu, disebut sebagai “Lending Rationale”, atau landasan pemikiran mengapa bank memberi pinjaman.

Secara umum ada 3 skenario lending rationale:

Pertama. Asset Conversion Lending. Atau pinjaman untuk menambah asset (kas) yang akan dikonversi. Misalnya usaha kaos saya yang rata-rata menjual 20 kaos per bulan. Karena menjelang lebaran atau menjelang kampanye Pilpres saya prediksikan ada peningkatan penjualan sebesar 100%. Maka saya perlu tambahan kas, untuk mengatasi fluktuasi kebutuhan kas yang sifatnya temporer ini.

Mengapa perlu pinjaman ini? Ya, karena kalau tidak kas saya tidak akan mencukupi untuk memenuhi lonjakan permintaan. Berapa besarnya? Ya, sesuai prediksi fluktuasi yang akan dialami. Darimana pengembaliannya? Dari selesai nya siklus konversi asset secara penuh, yaitu ketika barang jadi terjual dan kembali menjadi kas. Misalnya, ketika pesanan kaos pilpres saya dibayar.

Kedua. Cash Flow Lending. Untuk menyediakan cash jangka menengah panjang, untuk modal kerja permanen atau investasi. Misalnya, usaha kaos saya perlu membeli mesin jahit baru. Tidak mungkin saya penuhi dari modal awal saya yang cuma Rp.1,5 juta tadi. Tapi saya bisa mengambil pinjaman jangka menengah (misalnya 3 tahun) yang saya bayar dari cash flow usaha. Misalnya mencicil Rp.100 ribu per bulan, karena dari profit sebelumnya saya tahu saya memiliki kesanggupan membayar sebesar itu.

Mengapa perlu pinjaman ini? Untuk membiayai investasi jangka menengah. Berapa besarnya? Sesuai kebutuhan investasi dan kesanggupan membayar dari cash flow. Dari mana pengembaliannya? Dari operating cash flow yang berjalan.

Ketiga. Asset Protection Lending. Ini pinjaman untuk menjaga supaya asset (cash) saya tidak terkikis pertumbuhan usaha saya sendiri. Misalnya usaha saya tumbuh 10% per bulan, maka dengan sendiri nya setiap bulan saya perlu tambahan kas untuk menambah bahan baku dsb. Jika tidak, maka kas saya akan terkikis dan bisa-bisa meskipun usaha maju, saya cash-less.

Mengapa perlu pinjaman ini? Untuk memproteksi kas supaya sesuai dengan pertumbuhan usaha. Berapa besarnya? Sesuai dengan trend pertumbuhan. Dari mana pengembaliannya? Biasanya pembiayaan bersifat revolving dan evergreen.

Begitulah “rationale” atau landasan pemikiran pemberian pinjaman. Sebagai pelaku bisnis Anda tinggal menganalisa kira-kira usaha Anda sedang dalam situasi yang mana. Setelah paham situasi nya, baru diputuskan apakah pinjaman diperlukan. Dan kalau diperlukan pinjaman yang seperti apa. Bisnis adalah sesuatu yang masuk akal. Semua ada “rationale” nya.

Lho terus pinjaman yg ditawarkan di judul? Ya ... kalau sudah tau ilmu nya Anda kan bisa ke bank ... hehehe. Selamat mengajukan pinjaman !

Read more...

Budi, apa yang HARUS kamu ubah di usia 32 th ini ?

>> 5.14.2009

Budi, ada beberapa hal yang HARUS kamu lakukan, ngerti...paham?
Jangan hanya mengangguk aja, AYO LAKUKAN hal-hal ini :

  1. Harus Sholat tepat waktu
  2. Harus sering sholat jama'ah di masjid
  3. Harus rajin baca Al Qur'an
  4. Harus pandai bersyukur atas segala nikmat yang di berikan Allah SWT, jangan selalu merasa kurang saja, itu penyakit hati.
  5. Kenapa sekarang sholat tahajjud sering kamu tinggalkan, Harus sering sholat tahajjud.
  6. Harus sering shodaqoh, kok sekarang jarang banget ya...ingat itu
  7. Harus komit dengan apa yang telah kamu janjikan
  8. Harus fokus terhadap bisnis kamu
  9. Harus punya target yang jelas, jangan mengalir saja, udah sampai mana targetmu?
  10. Harus pandai bergaul/networking dengan semua orang, kamu PASTI BISA
  11. KAMU HARUS BERUBAH
Apa yang kamu lakukan sekarang PASTI akan berguna untuk MASA DEPANMU. Kamu gak pinginkan anak cucumu seperti kamu sekarang. Makanya jangan DIAM AJA, AYO CEPAT LAKUKAN, TUNGGU APALAGI.....

Read more...

Pertemuan KMM Ikhtiar #3

>> 5.11.2009

Berikut ini saya copas hasil pertemuan MM kami yang ke-3, yang membuat reportnya adalah mbak Dian.

Assalamu'alaikum wr wb,
Sebelumnya saya sebagai reporter dalam pertemuan ke-3 ini memohon maaf sebesar-besar pada teman2 MM Ikhtiar karena terlambat me-report dikarenakan beberapa keperluan usaha yang mengharuskan terlibat 100% (belum dapat diwakilkan) dan untuk menulis sebuah resume yang dapat bermakna mungkin bagi saya harus meluangkan waktu yang agak lama untuk fokus dan corat-coret dulu (maklum, masih belajar berkata-kata.

.^_^)..

Temu Kangen KMM Ikhtiar yang ke-3 diadakan di rumah Mas Reddy Harnaedy di Griya Kebraon pada tanggal 2 Mei 2009. Acara kami buka dengan intermezo bercerita tentang buku-buku Bradley Sugar sambil menunggu mas Salim Suharis yang ternyata memang 'nyasar', untung saja ga hilang diculik orang, karena 'Bisnis Kita' bisa gawat nanti.

Turut berduka dan bersama-sama berdoa bagi moderator abadi kami, mas Budi Waluyo yang sayang sekali tidak dapat hadir karena Budhe beliau telah dipanggil oleh Alloh SWT. Semoga kepada beliau dimudahkan jalannya, diterima segala amal perbuatannya selama di dunia dan dihapuskan segala dosa. Amin..amin .. Yaa Robbal 'alamin.

Acara pertama adalah Wifle, moderator dipegang oleh mas Reddy sebagai tuan rumah. Dimulai dari mas Salim yang sedang membutuhkan 'house keeper' yang dapat membantu istri di rumahnya dengan 2 baby, karena memang sangat sulit membagi waktu, tenaga dan pikiran saat rumah membutuhkan lebih banyak perhatian namun di sisi lain usaha pun sedang butuh perhatian extra. Semoga mas Salim segera mendapatkan solusi yang terbaik. Namun Alhamdulillah 'Bisnis Kita' berjalan lancar, bahkan mendapatkan banyak tawaran kerjasama dari beberapa pihak yang cukup dahsyat.

Dilanjutkan oleh saya (dan suami) yang menceritakan kesulitan membuat Rombong untuk mitra dikarenakan adanya over budget, kurang memadainya tenaga dan waktu, serta kurangnya pengalaman. Ini PR penting bagi kami untuk lebih keras lagi dalam mempelajari serta mempersiapkan segala sesuatu nya lebih baik. Namun alhamdulillah penjualan kerudung Aliyah mengalami peningkatan, bahkan bertambah 3 distributor dan 1 agen dalam 2 minggu. Dan ternyata, 90% nya adalah dari Facebook. Mari kita manfaatkan Facebook tidak hanya sebagai media sillaturahim tapi juga advertising usaha. Lalu saya juga mendapat undangan dari TDA Pusat, yaitu 'Pelatihan Waralaba oleh Kementrian Negara Koperasi dan UKM' tanggal 7 Mei di Jakarta (salah satu penyebab saya terlambat mereport).

Lalu dilanjutkan oleh Mas Fadli, bercerita tentang sakit putera-nya sehingga tidak dapat hadir di KMM Ikhtiar #002 lalu, namun alhmadulillah sudah sembuh dan mengetahui penyebabnya. Beliau juga bercerita bahwa omset toko 'Oleh-oleh Haji' -nya di Royal Plaza mengalami penurunan dan sedang mencari penyebabnya. Namun usaha Rias Pengantin sang Istri cukup ramai dalam bulan-bulan ini. Yang paling meresahkan beliau adalah 'perasaan-perasaan' yang mengganggu sebagai Amphibi. Mas Fadli sendiri memiliki harapan khusus, bahwa di tahun 2010 nanti dapat menjadi Full TDA dengan usaha yang dia rintis sendiri. Amin ya Robb...

Giliran selanjutnya adalah Mbak Indrita, beliau menceritakan uneg-unegnya tentang bagaimana bersikap saat karyawan melakukan hal-hal yang membuat marah, salah satunya adalah ketidak disiplinan. Apalagi jika kita tidak mampu untuk marah. Beliau juga mendapatkan 'Happy Problem', yaitu penawaran beberapa pameran/ bazar yang cukup besar dari disperindag, bahkan hingga ke luar jawa. Sukses buat mbak Indrita!!

Selanjutnya adalah Mas Reddy, beliau menceritakan tentang 4 karyawannya yang dengan terpaksa harus keluar karena beberapa alasan yang berbeda. hingga saat pertemuan kemaren, ada 3 outletnya yang untuk sementara tidak beroperasi dulu hingga mendapatkan pengganti.Semoga segera dapat ya pak, amiin..). Beliau juga bercerita bahwa kekuatan 'Energi Positip' itu sangat hebat, bahkan beliau mencontohkan dengan sedikit permainan sulap pada kami. Bahwa kekuatan Hypnoterapi itu ada, dapat dilakukan dengan mudah dan terjadi jika kita mengijinkan saja. Kaitannya dengan energi positip, seperti pada 'The Secret', adalah kita bisa 'menghipnotis' diri kita untuk mempercayai hal-hal yg positip yang akan terjadi pada kita, hanya jika kita mengijinkan diri kita untuk mempercayainya. Luar biasa bukan? ^_^...

Acara selanjutnya adalah menceritakan asal muasal setiap anggota bercita-cita menjadi pengusaha sukses, kisah nyata yang penuh lika-liku hidup dari tiap pribadi, lanjutan dari pertemuan MM #002. kali ini giliran Mas Salim dan Mas Fadly, betul-betul menguras air mata ....

Selanjutnya Brain Storming dengan membahas sedikit tentang buku Bradley Sugar yang berjudul 'The Business Coach', yang isinya tentang Mastery usaha kita (ga salah sebut jadi 'Bisnis Kita' lagi, takut kena royalty dari Mas Salim :P). Kesimpulan akhir, buku harus di foto-kopi dan ke depan digunakan sebagai 'Kurikulum Action' KMM Ikhtiar. Go..Go..Go..Siap Ikhtiar!!!

Untuk temu kangen MM Ikhtiar selanjutnya direncanakan di rumah Mas Fadly pada tanggal 17 Mei 2009 (jika ada perubahan akan diberitahukan lebih lanjut)

Sampai di sini dulu reporting dari saya, semoga tidak mengandung SARA (takut tidak sadar) atau yang dapat menyinggung secara personal. Terimakasih sudah diberi kesempatan..

Wassalamu'alaikum wr.wb



Read more...

  © Blogger template Shiny by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP