100% Success Mindset

>> 7.31.2008

By Darmadi Darmawangsa M.Sc., C.Eng

PEMBICARA motivasi terkenal Jim Rohn pernah berkata, "You can't hire someone else to do your push-ups for you." (Anda tidak dapat menyewa orang lain untuk melakukan push-up untuk Anda). Tepat sekali! Kesuksesan Anda tergantung 100% dari kerja keras Anda bukan oleh orang lain. 100% success mindset mempunyai konsep bahwa Andalah yang memegang kendali dari kesuksesan dan kegagalan Anda. Konsep sukses yang akan saya paparkan hanyalah merupakan peta untuk mencapai kesuksesan, namun sekali lagi Anda sendirilah yang harus bekerja untuk mendapatkannya.

Suatu kenyataan yang hampir diterima oleh banyak orang bahwa seseorang/sesuatu (bukan diri kita) yang menyebabkan hidup ini bahagia atau sedih, kaya atau miskin, berhasil atau gagal. Namun kebenaran yang pasti adalah kitalah yang sebenarnya menentukan kualitas hidup kita. Banyak orang terjebak dengan apa yang digambarkan oleh akronim berikut: B.E.D. B mewakili Blame (sifat menyalahkan keadaan/orang lain) yang menyebabkan seseorang melemparkan tanggung jawab kegagalan mereka kepada orang lain. Sifat yang satu ini adalah sifat yang sama sekali tidak membentuk sikap positif dalam diri seseoang dan orang yang satu ini melarikan diri dari kenyataan yang sebenarnya bahwa dialah yang harus dipersalahkan atau dihargai untuk kegagalan atau kesuksesannya. E merepresentasikan Excuse (alasan-alasan yang menguatkan mengapa seseorang gagal), tepat sekali apa yang dikatakan oleh George Washington Carver bahwa 99% kegagalan berasal dari orang-orang yang memiliki kebiasaan mencari alasan-alasan. D mengartikannya sebagai Denial (penyangkalan diri), pada level ini seseorang sudah menolak perubahan dan menerima kenyataan bahwa memang inilah kondisi yang harus diterima. Proses penyangkalan ini bejalan selama bertahun-tahun, dimulai dengan menyalahkan orang lain / keadaan kemudian mencari beribu-ribu alasan untuk menetapkan bahwa bukan dialah yang bertanggung atas semua yang terjadi dalam hidup ini dan jika penyangkalan ini terus berlangsung, hal ini akan menuju kepada kegagalan yang final.

Start with your Attitude

Saya yakin dengan kondisi harga tiket pesawat yang semakin murah, setidak-tidaknya Anda pernah mempunyai pengalaman naik pesawat. Khususnya lagi untuk pesawat yang menawarkan harga yang murah, penumpang mungkin agak takut ketika berada di udara mengingat murahnya tiket berhubungan langsung dengan perawatan pesawat. Jika seandainya mesin pesawat pada sayap kiri mendadak tidak berfungsi reaksi pilot mana yang Anda akan pilih (1). Sang pilot keluar dari kokpitnya dan berlari berteriak-teriak di depan penumpang dengan berkata, "habislah kita semua, pesawat ini akan jatuh dan saya tidak mampu menyelamatkannya.", atau (2). Sang pilot dengan tenang melalui mikrofonnya menyampaikan bahwa salah satu mesin pesawat tidak berfungsi dan ia sedang mencoba membenarkannya dan menghimbau agar penumpang tetap tenang walaupun akan ada goncangan sampai mesin dapat diperbaiki. Saya yakin Anda mencari pilot yang memiliki attitude seperti pada point 2. Kesimpulannya, sebelum Anda mampu menetapkan bahwa segala sesuatu merupakan tanggung jawab Anda 100%, Anda harus terlebih dahulu mengubah sikap Anda. Tidak ada satupun sikap negatif yang dapat memperbaiki keadaan. Hanya dengan bersikap positif-lah, Anda dapat menerima keadaan yang terburukpun dan mampu mengubahnya menjadi sesuatu yang lebih baik lagi.

It's the Inside Problem!

Ada sebuah cerita yang menarik yang menceritakan mengenai seorang tua yang berjalan di kegelapan malam dan berhenti di bawah sebuah lampu jalanan dan mencari sesuatu di bawah sinar lampu itu. Kemudian datanglah seorang muda menanyakan kepada orang tua itu, apa yang sedang ia lakukan? Jawabnya, "Saya sedang mencari kunci saya yang hilang." Anak muda itu langsung menawarkan bantuannya untuk mencari kunci itu. Setelah dua jam ia membantu mencari, akhirnya ia menyerah dan kemudian ia berkata kepada orang tua itu, "Kita telah mencari di semua tempat sekitar sini dan belum juga menemukannya; apakah Anda yakin Anda kehilangan kunci itu di sekitar tempat ini? Orang tua itu menjawab, "Tidak, kunci itu hilang di rumah, tapi rumah saya tidak memiliki penerangan dan tempat ini lebih terang dari rumah saya." Cerita yang lucu ini mengingatkan kita untuk tidak mencari alasan atau kunci sukses di luar sana, karena semuanya berada dalam diri kita dan hanya kitalah yang mampu mengubahnya.

Throw Your Excuses!

Anda harus berhenti mencari-cari alasan atas kegagalan Anda. Saya yakin semua orang mempunyai alasan-alasan yang berbeda mengapa mereka gagal. Jika Anda mendengarnya, alasan itu kedengarannya begitu masuk akal. Ada yang berkata, ini semua karena kesalahan orang tua saya karena tidak memberikan pendidikan yang cukup, ada lagi yang berkata, ini adalah kesalahan orang tua saya karena terlalu memanjakan saya akibatnya saya tidak berhasil; ini adalah kesalahan boss saya, karena tidak menempatkan saya di posisi yang tepat, ini kesalahan pelanggan saya, karena terlalu menekan komisi saya sehingga saya tidak dapat memberikan servis yang terbaik, dan juga karena pelanggan saya yang menetapkan harga jual rumah yang terlalu tinggi, sehingga saya tidak mampu menjualnya. Apakah Anda pernah mendengar keluhan klasik seperti di atas? Semuanya kedengarannya sangat masuk akal, namun dengan menerima kenyataan-kenyataan ini, Anda tidak akan mendapatkan hasil yang baik. Begitu banyak orang ingin agar dunia ini berubah terlebih dahulu sebelum ia berubah. Seperti banyak orang berkata bahwa ia akan berhenti korupsi jika negara ini berhenti korupsi; bagaimana hal ini bisa terjadi dengan rakyat yang mempunyai mental seperti ini. Saya teringat sebuah kantor MB yang telah tutup, MB-nya berkata bahwa ia akan berusaha lagi kalau krisis di negara kita sudah berlalu, ia juga menyampaikan akan memulai lagi jika komisi sudah standard dan open listing di hapuskan. Menurut Anda kapan ia akan memulai lagi? Jawabnya tidak pernah karena bukanlah hal-hal ini yang harus berubah tetapi kitalah yang harus berubah! Hal-hal yang baru saja saya sebutkan sampai saat ini belum berubah.

E + R = O

Dr. Robert Resnick seorang pakar psikoterapi di Los Angeles mengungkapkan suatu teori yang sederhana namun sangat penting untuk menjelaskan arti dari 100% success mindset. Ia mengatakan E (Event) + R (Response) = O (Outcome). Formula sederhana ini menjelaskan bahwa setiap hasil dari pengalaman hidup ini (baik gagal maupun sukses, kaya ataupun miskin) adalah hasil dari bagaimana kita merespon terhadap kejadian-kejadian dalam hidup kita. Jika Anda tidak menyukai hasil yang Anda dapatkan sekarang, ada dua pilihan yang dapat Anda ambil:

1.Anda dapat menyalahkan event-nya yang mengakibatkan hasil yang tidak Anda inginkan. Dengan kata lain, Anda akan menyalahkan situasi ekonomi yang jelek, kenaikan harga BBM, kurangnya pendidikan Anda, system yang tidak baik dan masih banyak lagi yang dapat Anda salahkan karena event inilah yang menyebabkan kegagalan Anda. Dengan berpikir seperti ini, Anda tidak sepenuhnya salah, memang inilah kenyataan hidup ini, dan dunia ini tidak sempurna. Namun dengan memiliki sikap yang seperti ini, akankah Anda akan mengambil tindakan untuk berubah ? Akankah event tersebut dapat berubah? Menurut Anda, apakah lebih mudah merubah event atau merubah response Anda ? Event adalah kejadian yang terjadi dan seringkali tidak dapat diubah. Yang menentukan keberhasilan seseorang bukan event-nya tetapi response terhadap event tersebut.
2.Anda dapat mengubah response terhadap event-nya sampai Anda mendapatkan hasil yang Anda inginkan. Inilah sikap yang dianut oleh seorang juara sejati.

Dalam persamaan matematis yang sederhana di atas, jika pengaruh E (Event) > R (Response) yang Anda ambil, Outcome-nya (O) akan lebih depengaruhi oleh Event (E). Namun, jika pengaruh E (Event) < R (Response), Outcome-nya (O) akan lebih dipengaruhi oleh Response Anda. Kesimpulannya Response Andalah yang mempengaruhi hasil akhir dari kehidupan Anda. Karena akan lebih mudah dan masuk akal untuk mengubah Response kita dibandingkan Event yang terjadi. Jika Anda tidak suka dengan hasil yang Anda peroleh, ubahlah Response Anda!

Ketika terjadi gempa bumi pada tahun 1994 di Northridge, California, ada sebuah jembatan tol yang ambruk yang mengakibatkan para pemakai jalan harus menunggu antri 2-3 jam hanya untuk melewati bagian yang ambruk tersebut. Seorang wartawan CNN melakukan interview dengan para pengemudi yang umumnya kesal dengan kejadian tersebut. Seorang pengemudi mengungkapkan kekesalannya dengan berkata, "Saya benci tinggal di California. Pertama kebakaran hutan, kemudian banjir, dan sekarang gempa, walaupun saya sudah berangkat pagi hari, tetap saja terlambat sampai kantor." Kemudian wartawan itu melanjutkan ke mobil yang lain, response pengemudinya sangatlah berbeda. Pengemudi itu tersenyum seakan-akan menikmati kemacetan itu, katanya, "Saya berangkat jam lima pagi dari rumah dan saya memiliki banyak kaset yang enak untuk di dengar, istri saya menyiapkan kopi dalam termos saya, jadi saya tidak mempermasalahkan kemacetan ini." Dan jika memang kemacetan ini merupakan faktor yang mutlak, seharusnya semua orang akan marah. Demikian juga jika krisis ekonomi ini merupakan faktor utama, semestinya semua agent tidak ada yang berhasil. Bukti mengatakan lain, justru pada saat ini Top MA dan Top MB mencapai prestasi yang tertinggi karena jeli me-response terhadap event yang terjadi.

Cerita yang tidak kalah menguatkan bahwa Response jauh lebih penting dari Event terjadi di sebuah dealership mobil Lexus di California. Ketika terjadi perang teluk di awal tahun 90-an, penjualan mobil mewah anjlok drastis. Manager dari dealer tersebut sadar bahwa jika mereka tidak merubah Response-nya terhadap Event yang terjadi, mereka dengan terpaksa harus menutup dealer tersebut. Cara lama mereka dengan memasang iklan di koran dan radio tidak berhasil menarik calon customer ke showroom mereka, O (outcome)/hasilnya malah menurun. Sadar bahwa jika ingin agar hasilnya membaik, mereka harus mengubah Response mereka terhadap keadaan yang terjadi. Ia kemudian menugaskan para salesman-nya untuk membawa mobil itu ke pesta-pesta orang kaya, ke country club, ke lapangan golf dan menawarkan test-drive gratis bagi setiap orang di lingkungan elit tersebut. Pernahkah Anda melakukan test-drive mobil mewah dan setelah itu kembali menjalankan mobil lama Anda? Bagaimana perasaan Anda? Saya yakin Anda tidak puas dengan mobil Anda. Anda tiba-tiba merasa menemukan sebuah mobil yang lebih enak dari mobil Anda. Hal yang sama terjadi dengan orang-orang yang melakukan test-drive mobil Lexus, akibatnya penjualan mobil terangkat. Dealership ini telah mengganti Response mereka terhadap Event yang sama, alhasil Outcome/hasilnya berubah. Dan yang sangat mencegangkan, penjualan di tahun itu melebihi penjualan ketika perang telum belum terjadi. Believe it or not!

Progress... Progress...

Seorang juara sangat menyadari bahwa ia tidak boleh terlena dengan kesuksesan yang sementara. Jawablah pertanyaan saya, berapa kali dalam seumur hidup Anda menggosok gigi Anda? Saya yakin, puluhan ribu kali. Apa yang terjadi jika Anda berpikir, karena telah melakukannya setiap hari, Anda ingin berhenti melakukannya selama satu bulan ke depan? Saya yakin Anda mengerti maksud saya. Hal yang sama berlaku untuk motivasi diri; Anda tidak bisa hanya mengikuti beberapa seminar atau mendengarkan beberapa kaset motivasi dan tidak merasa butuh akan motivasi. Hal ini tidaklah benar, walaupun saya pribadi sering memberikan training motivasi kepada MA, saya sendiri setiap hari membaca buku motivasi dan memberikan target yang menantang untuk dicapai, ujung-ujungnya agar motivasi itu terus berkobar. Lihatlah iklan program diet yang gencar di media massa. Saya yakin jika Anda mengikutinya Anda akan kehilangan berat badan, namun hanya untuk sementara. Mengapa? Karena jika Anda tidak mengubah kebiasaan hidup sehat dan pola makan yang sehat, sukses Anda dalam menghilangkan berat badan Anda hanyalah suatu tujuan dan setelah tercapai tidak memiliki drive yang kuat untuk dipertahankan. Ada sebuah pepatah yang sangat mengembar-gemborkan langkah pertama; dikatakan bahwa dengan mengambil langkah pertama (Action), Anda telah menyelesaikan 50% kesuksesan Anda. Pepatah ini telalu naïf karena kesuksesan Anda lebih bergantung pada cara Anda secara konsisten, persisten dan pantang menyerah untuk tetap menghidupkan momentum dari tindakan Anda. Banyak orang dapat memulai sesuatu hal, namun begitu mudah berhenti ketika masalah datang. Sebelum Anda mengubah Action itu menjadi Habit (kebiasaan), sukses Anda tidak akan lama. Inilah rahasia yang paling utama dan jitu jika Anda ingin meraih sukses yang berkesinambungan.

Summary

Untuk mencapai kesuksesan dibutuhkan waktu, usaha, kesabaran dan daya tahan yang tinggi. Ingatlah bahwa dalam mengejar kesuksesan, Anda akan bertemu dengan rintangan, tantangan dan tembok yang tebal. Pada suatu saat Anda akan merasa bahwa Anda tidak mampu lagi untuk berkembang dan disaat inilah yang membedakan seorang juara dari rata-rata. Kebanyakan orang berhenti mencoba dan mengubur mimpi mereka ketika mereka merasa menghadapi tembok yang tebal, namun juara sejati menemukan bahwa dengan sikap yang pantang menyerah mereka dapat bertumbuh terus pada level yang tidak pernah terbayangkan. Jika Anda mengaplikasikan konsep-konsep sederhana yang dipaparkan di atas, Anda telah berjalan dalam arah yang benar dalam meraih kesuksesan Anda. Success will be Yours!

Read more...

Tidak Menunda Berbuat Baik

Berbuat baik kepada siapa pun dan apa pun di dunia ini mendatangkan kedamaian dan kebahagiaan ke dalam hati. “Your own soul is nourished when you are kind; it is destroyed when you are cruel. – hatimu akan berbunga ketika Anda berbaik hati; tetapi kebahagiaan itu akan lenyap ketika Anda berbuat jahat,” kata King Solomon. Sebaliknya, kejahatan hanya mendatangkan kecemasan, kesedihan, dan rasa tidak nyaman lainnya.

Berikut ini kisah tentang seorang pria peruh baya yang cukup sukses berbisnis bahan-bahan kebutuhan pokok. Setiap hari ia selalu mendapatkan omzet penjualan sangat besar. Tetapi ia mempunyai sifat sombong, menang sendiri, dan tidak segan mencelakai orang lain jika berselisih paham atau bersaing dagang dengannya. Hal itu membuat pria tersebut ditakuti sekaligus dibenci orang.

Suatu saat ia mendatangi seorang peramal untuk menerka seberapa besar keberuntungan yang akan ia peroleh di tahun-tahun berikutnya. Tetapi peramal tersebut justru mengungkapkan bahwa pria itu tidak akan dapat bertahan hidup lebih dari 47 tahun. Pria yang saat itu berusia 44 tahun sangat kesal mendengar ramalan itu, lalu pergi begitu saja.

Tetapi dalam perjalanan pulang ia terus terngiang semua kata-kata yang dilontarkan oleh sang peramal. Ia menjadi tidak tenang, lalu mencoba menemui beberapa peramal lain yang tak kalah masyhur pada saat itu. Berbagai bentuk teknik ramalan, mulai dari membaca garis tangan, fengsui, baguo, bazhi (ramalan waktu lahir), semuanya mengisyaratkan bahwa usia pria itu tak akan lebih dari 47 tahun.

Meskipun sedih, ia berusaha menerima ‘kenyataan’ bahwa sisa hidupnya hanya 3 tahun lagi. Ia mulai bersiap-siap menjelang ‘kematian’. Berbagai bentuk kebaikan ia laksanakan, berharap dapat membawa amal baik sebanyak mungkin jika harus meninggal dalam waktu 3 tahun mendatang.

Sejak saat itu ia rajin beramal, membantu orang miskin di sekitar rumahnya. Ia juga tidak segan membagikan harta bendanya untuk membantu teman-teman maupun kerabat jauh yang membutuhkan bantuan. Hampir semua orang yang pernah mengenal dirinya dulu merasa heran sekaligus senang atas perubahan drastis sikapnya itu.

Masa berlalu dan usia pria itu sudah menginjak 47 tahun. Pria tersebut sudah dikenal sangat baik dan pemurah. Sedangkan bisnisnya sudah jauh lebih besar dibandingkan 3 tahun yang lalu. Anehnya sampai usianya merangkak masuk ke tahun 50, ramalan dari para peramal kesohor itu tak satu pun terbukti.

“Baiknya kamu datangi peramal-peramal itu. Obrak-abrik saja isi rumah mereka, karena mereka semua sudah berbohong padamu,” celetuk sahabat karibnya bernada kesal.

“Ah, tidak perlu itu. Justru aku harus berterima kasih. Karena semua ramalan itu sudah membuatku lebih baik. Badanku terasa lebih segar, bisnisku lebih maju, pikiranku lebih ringan, dan sangat banyak orang yang baik padaku dibandingkan 3 tahun yang lalu. Hidupku lebih bahagia sekarang,” ucap pria itu tenang.

Inti pesan dalam kisah itu mengajak kita berbuat baik kepada siapa pun, apa pun dan kapan pun. Lakukan kebaikan sesegera mungkin, selagi kita mampu. Berikut beberapa hal mengapa kita sebaiknya tidak menunda untuk berbuat baik.

Kita tidak pernah dapat menebak apa yang akan terjadi 1 jam lagi, 2 jam lagi, dan seterusnya. “You and I can never do a kindness too soon, for we never know how soon it will be too late. – Saya dan Anda tak pernah dapat melakukan kebaikan terlalu cepat, karena kita tak pernah tahu bagaimana ukuran terlalu cepat atau terlambat,” Ralph Waldo Emerson.

Jangan menunda bila Anda ingin berbuat baik, karena tanpa kita sadari penundaan itu membuat kita kehilangan kesempatan. Di masa datang sangat banyak kemungkinan terjadi, misalnya Anda sudah tidak sanggup melakukannya karena sakit, tua, bangkrut, dan lain sebagainya. Kapan lagi kita dapat menikmati kebahagiaan dan kedamaian itu, jika kita tidak berbuat kebaikan sedari sekarang?

Kesempatan hidup kita sangat terbatas, sedangkan tanggung jawab yang harus kita kerjakan sangatlah banyak. Tak seorang pun mengetahui kapan kontrak hidup dengan Tuhan YME akan berakhir. Jika benar-benar habis masa kontrak usia kita tentu kesempatan untuk berbuat baik juga sudah hilang. Oleh sebab itu, segera gunakan kesempatan yang Anda miliki untuk berbuat baik dan jangan pernah menundanya lagi.

Selain itu, tak satu pun manusia di dunia ini yang sempurna. Semua manusia tidak luput dari dosa dan kesalahan, entah yang kita sadari atau tidak. Selayaknya kita mengimbangi dosa dan kesalahan tersebut dengan perbuatan positif. Kalau kita tidak segera berbuat baik, bisa jadi kita kembali melakukan kealpaan lagi atau justru terjerembab dalam lingkaran kesalahan.

Berbuat kebaikan dengan penuh kesungguhan pasti menarik kebaikan pula kedalam kehidupan kita. Samuel Johnson mengatakan, “Kindness is in our power, even when fondness is not. – Kebaikan adalah kekuatan kita, sedangkan kesenangan itu bukan.”

Dalam kisah di atas dikatakan bahwa pria paruh baya tersebut merasa badannya lebih sehat, hati lebih tentram, dan bisnisnya berkembang pesat setelah ia mengisi hari-harinya dengan perbuatan baik saja. Sangat banyak manfaat lainnya dari perbuatan baik kita. Semakin cepat kita memulai berbuat kebaikan, semakin cepat pula kita rasakan semua manfaat tersebut.[aho]

*Andrew Ho adalah seorang pengusaha, motivator, dan penulis buku-buku best seller.Kunjungi websitenya di : www.andrewho-uol.com.

Read more...

Kerja Keras, Jujur dan Punya Mimpi

>> 7.24.2008

Kemarin siang saya melihat sebuah acara di sebuah televisi swasta nasioanal tepatnya Trans TV, kan mumpung kemarin libur karena ada pilkada di Jatim. Pada program acara tersebut di kupas sekilas mengenai kisah sukses seorang entrepreneur muslim yaitu 'Bakso Kota Cak Man'.

Profile beliau kelihatan sederhana banget dan beliau sudah memulai usaha bakso tersebut 27 tahun yang lalu. Rentang waktu usaha yang cukup lama menurut ukuran saya dan sekarang usaha beliau cukup sukses karena sudah banyak cabangnya di berbagai kota besar di Indonesia. Pusat bakso ini di kota Malang.

Beliau juga pernah mendapatkan rekor muri karena pernah membuat bakso raksasa. Dan satu hal yang penting yang beliau katakan pada akhir acara tersebut adalah untuk menjadi orang sukses adalah harus KERJA KERAS, harus JUJUR dan harus PUNYA MIMPI. Ketiga hal tersebut yang beliau tekankan agar orang bisa sukses.

Semoga sekelumit posting saya ini bisa mencambuk saya dan anda semua yang ingin berubah menjadi seorang TDA.

Read more...

Mendahului Takdir

Pernahkah Anda berkendaraan di malam hari? Walaupun perjalanan Anda di malam hari puluhan atau bahkan ratusan kilometer jauhnya, sadarkah Anda bahwa lampu kendaraan Anda paling jauh hanya mampu menerangi jalan sejauh 10 meter ke depan, setelah itu, gelap. Namun, begitu kendaraan anda bergerak maju, maka jangkauan lampu penerang kendaraan Anda pun maju menerangi jalan untuk 10 meter ke depan lagi, hingga akhirnya seluruh perjalanan yang puluhan atau ratusan kilometer itu dapat Anda selesaikan.

Analogi lampu kendaraan ini dapat kita pakai jika kita tengah mengejar suatu impian atau cita-cita. Walaupun kita telah mempunyai gambaran yang jelas tentang target atau “end” yang hendak kita capai, namun kita tidak mampu melihat dengan jelas dan pasti seluruh situasi maupun kondisi yang akan kita hadapi selama perjalanan mengejar impian tersebut. Namun, begitu kita mengambil suatu tindakan permulaan, maka situasi dan kondisi selanjutnya sedikit demi sedikit mulai terkuak. Dan, kita pun secara alamiah bertindak sesuai dengan kondisi aktual yang kita hadapi. Tindakan-tindakan berikutnya, selanjutnya membuka pula situasi dan kondisi yang harus kita hadapi secara lebih jelas, kita pun bertindak lagi, sehingga akhirnya seluruh perjalanan itu kita selesaikan.

Banyak di antara kita—dalam mengejar suatu impian—ingin memastikan semua hal yang akan dihadapi. Karena ini merupakan sesuatu yang tidak mungkin, akhirnya banyak yang tidak pernah memulai perjalanannya. Mereka begitu takut dengan kemungkinan-kemungkinan yang akan mereka hadapi. Padahal, kemungkinan-kemungkinan itu hanya bisa dipastikan kalau kita sudah berada di sana dan berhadapan langsung dengannya. Banyak ketakutan yang kita cemaskan ternyata tidak pernah terjadi. Namun, karena kita sudah memastikan dalam pikiran kita, bahwa apa yang kita takutkan itu akan terjadi, akhirnya kita menjadi korban ketakutan itu sendiri. Inilah yang dikatakan para bijak, bahwa apa yang seharusnya kita takutkan adalah rasa takut itu sendiri.

Apakah suatu impian atau cita-cita pasti akan tercapai? Tidak seorang pun bisa memastikannya. May be yes… May be no…. Namun, jika Anda tidak bertindak, maka Anda sendirilah yang telah memastikan bahwa impian Anda tidak akan tercapai. Dalam kondisi ini, Anda tanpa sadar sesungguhnya telah mendahului takdir. Padahal, takdir adalah ujung dari tindakan dan doa. Jadi, sebelum bertindak, berdoalah terlebih dahulu, kemudian bertindak dan berdoalah lagi. Setelah itu, baru Anda mengetahui apa takdir yang menunggu Anda.

Oleh: Muhammad Alidin

Read more...

Selamat, Anda Telah Gagal

>> 7.22.2008

Artikel ini di tulis Oleh Victor Asih, semoga tulisan ini menjadikan motivasi bagi saya dan anda untuk tetap semangat dan terus maju.


Suatu ketika, seorang mahasiswi pernah berkeluh kesah kepada saya mengenai berbagai kegagalan yang dialaminya saat menyelesaikan tugas kuliah yang saya berikan pada minggu sebelumnya. Dia merasa sangat sedih serta kecewa dengan kegagalannya itu dan merasa putus asa.

Saya menanggapi dengan tersenyum sambil menyodorkan tangan kanan untuk menjabat-tangannya sambil berkata, “Selamat, Anda sudah gagal !” Respon saya menanggapi keluhannya sungguh sangat di luar dugaan. Dia spontan terkejut dan hampir tak percaya.

“Lho, kok Bapak berkata seperti itu ...?” tanyanya dengan nada heran dan hampir menangis. Mungkin dia pikir saya mengejek kegagalannya.

Kemudian saya jelaskan kepada mahasiswi tersebut mengenai kegagalan. “Selama proses pencapaian impian, mungkin Anda harus mengalami berbagai kegagalan atau terhempas pada suatu kondisi yang sangat tidak menyenangkan. Yang perlu Anda kuasai untuk menghadapi kegagalan adalah bagaimana Anda mengelola kegagalan, yang kita sebut sebagai manajemen kegagalan atau failure management.” Kegagalan atau kesuksesan sebenarnya adalah kondisi yang sama, seperti koin mata uang yang sama, tetapi dilihat dari sisi yang berbeda. Sisi yang satu berisi angka dan sisi yang lain berisi gambar. Sebagai contoh, saat seorang pemuda ditolak cintanya oleh gadis pujaan hatinya. Pemuda itu boleh menganggap penolakan itu sebagai kegagalan cintanya. Kegagalan itu pasti membuat hatinya sangat sedih dan hancur.

Tetapi pemuda pemuda itu juga boleh menganggap penolakan itu sebagai keberhasilan, yaitu berhasil mengetahui bahwa gadis itu bukanlah jodoh yang tepat baginya. Sehingga, dia bisa mencari gadis lain yang lebih baik, yang telah disediakan Tuhan baginya. Pemikiran ini akan membuat hati pemuda tersebut tetap berbahagia, karena memiliki kesempatan untuk menemukan gadis yang lebih tepat untuk menjadi pasangan hidupnya. Gadis yang lebih baik daripada gadis yang telah menolak cintanya tersebut.

Dua pandangan yang berbeda untuk kondisi yang sama, yaitu ditolak cintanya. Pandangan yang pertama (pandangan negatif) menggunakan kegagalan sebagai “batu sandungan” yang membuatnya jatuh terjerembab sehingga menghancurkan hatinya sendiri. Sedangkan pandangan yang kedua (pandangan positif) menggunakan kegagalan sebagai “batu loncatan” untuk mencapai kesuksesan yang lebih tinggi.

Seperti bila kita mendaki puncak gunung demi puncak gunung. Setelah mencapai satu puncak gunung, kita akan dapat melihat gunung lain yang lebih tinggi. Untuk mencapai puncak gunung yang lebih tinggi tersebut, kita harus terlebih dahulu turun ke lereng gunung. Bahkan mungkin kita harus turun ke lembah dan jurang yang dalam, sebelum kita dapat mulai mendaki menuju puncak gunung yang lebih tinggi.

Mungkin suatu hari Anda terjebak dalam situasi yang paling buruk yang pernah terjadi dalam hidup Anda. Anda mungkin merasa sudah berada di “dasar jurang terdalam” dari kesengsaraan Anda. Kalau memang Anda telah berada di dasar jurang terdalam, kabar baiknya adalah tidak ada lagi tempat yang lebih dalam. Berikutnya hanya ada satu jalan, kalau tidak sama datarnya pasti menuju ke tempat yang lebih tinggi.

Berarti tidak akan ada lagi kondisi yang lebih menyengsarakan daripada yang Anda sedang alami saat ini. Esok hari pasti lebih baik. Jadi, berjuang dan bertahanlah. Berusaha terus untuk dapat keluar dari kondisi malang tersebut.

Dalam keadaan kalut, tertekan, kecewa, marah, sakit hati, stres, dan depresi, Anda akan mengalami banyak godaan untuk bersikap destruktif atau menghancurkan. Sebagai pelampiasan kekecewaan, mungkin saja Anda terdorong untuk menghancurkan diri Anda sendiri atau orang lain disekitar Anda. Tetapi Anda harus tetap mempertahankan pikiran yang positif. Memang ini adalah proses yang harus Anda alami untuk meningkat kepada puncak gunung kesuksesan yang lebih tinggi.

Jangan sampai Anda terbujuk bisikan setan, “Minumlah bayxxx chayank...”, seperti plesetan iklan salah satu obat nyamuk cair terkenal. Di media massa, sempat saya membaca beberapa kisah mengenai orang-orang yang sangat menderita menjelang ajal karena sesaat terbujuk bisikan setan ini. Menyesal pun tidak ada gunanya lagi, jika sudah terlanjur terjadi.

Anda juga jangan pernah mencoba belajar menjadi Superman, terjun bebas meloncat dari lantai atas gedung tinggi. Kalau Anda mau menjadi seperti Superman, biasakan dulu gaya busana sehari-hari Superman. Superman selalu pakai celana kolor (celana dalam) di luar, bukannya di dalam.

“Ya, iyalah…,” tukas seorang teman. “Kalau pakai celana kolor di dalam sih namanya Suparman, bukannya Superman.” Jangan pula sekali-kali mencoba bermain ayunan dengan tali yang menjerat leher Anda. Bermain ayunan dengan cara ini bisa dipastikan tidak akan dapat menghibur kesedihan Anda. Paling banter Anda akan menjadi tontonan warga, menjadi konsumsi berita di media massa, dan menakut-nakuti anak kecil.

Semua cara yang pernah dicoba beberapa orang itu tidak akan membuat Anda berhasil mengatasi kegagalan. Paling banter hanya berhasil menambah satu orang lagi pengikut setan, yaitu Anda! “Jangan bikin neraka tambah penuh,” kata teman saya, yang sering merasa khawatir akan masuk ke neraka kalau meninggal dunia nanti.

Sekacau apa pun keadaan Anda saat ini, tenangkan pikiran Anda dan bersyukurlah kepada Tuhan. Masih banyak orang yang bernasib jauh lebih malang dari pada Anda. Kalau Anda masih bisa bernapas dan masih bisa bergerak, sementara banyak orang di rumah sakit tergeletak tak berdaya. Bahkan untuk bernapas pun harus dibantu peralatan khusus. Anda masih memiliki banyak keberuntungan dan anugerah dari Tuhan yang mengasihi Anda.

Anda bisa mencari teman sejati untuk berbagi perasaan kecewa Anda. Kalau tidak bisa menemukan teman yang bisa diajak berbagi (curhat), Anda bisa mencari lembaga-lembaga konseling. Atau Anda meminta referensi teman untuk diperkenalkan pada orang-orang yang dapat membantu Anda.

Saya teringat pada sebuah lagu yang sering saya nyanyikan sewaktu masih kecil dulu. Liriknya adalah sebagai berikut:

“ Hati yang gembira...a...a.... adalah obat...
Seperti obat, hati yang senang...
Tapi semangat yang padam, keringkan tulang...
Hati yang gembira.... Tuhan senang...”

Di kala saya merasa sedih atau kecewa, saya sering menyanyikan lagu ini saat kecil dulu. Sambil bernyanyi, saya meresapi kata demi kata dalam lagu itu dengan keluguan. Hati saya menjadi terhibur, dan berangsur merasakan bahagia kembali ditengah berbagai penderitaan yang sedang saya alami waktu itu. Pada masa kecil, saya memang banyak mengalami kekecewaan, sakit hati, dan penderitaan. Tidak seperti yang dialami oleh anak-anak kecil sebaya saya pada umumnya.

Hati yang gembira adalah obat. Banyak testimoni orang sembuh dari berbagai penyakit karena hati yang selalu gembira. Dan banyak juga orang yang mengalami penyakit parah (kanker) karena kesedihan hatinya yang berlarut-larut. Jadi sumbernya adalah hati. Seperti lirik lagu salah seorang Kyai kondang di Tanah Air, “Jagalah hati, jangan kau nodai. Jagalah hati, lentera hidup ini....”

Bagaimana cara menjaga perasaan hati ? Perasaan hati dipengaruhi oleh pikiran. Pikiran negatif akan membuat perasaan menjadi tidak nyaman. Sebaliknya pikiran positif akan membuat perasaan nyaman dan bahagia. Jadi, jagalah pikiran Anda supaya tetap positif supaya perasaan hati Anda terjaga tetap tenang dan merasa bahagia.


Read more...

Bersyukurlah dan Berbahagialah

>> 7.21.2008

Suatu ketika di ruang kelas sekolah menengah, terlihat suatu percakapan yang menarik. Seorang Pak Guru, dengan buku di tangan, tampak menanyakan sesuatu kepada murid-muridnya di depan kelas. Sementara itu, dari mulutnya keluar sebuah pertanyaan.

" Anak-anak, kita sudah hampir memasuki saat-saat terakhir bersekolah di sini. Setelah 3 tahun, pencapaian terbesar apa yang membuat kalian bahagia ? Adakah hal-hal besar yang kalian peroleh selama ini ?"

Murid-murid tampak saling pandang. Terdengar suara lagi dari Pak Guru, " Ya, ceritakanlah satu hal terbesar yang terjadi dalam hidup kalian ..." Lagi-lagi semua murid saling pandang, hingga kemudian tangan Pak Guru itu menunjuk pada seorang murid." Nah, kamu yang berkacamata, adakah hal besar yang kamu temui ? Berbagilah dengan teman-temanmu ..."

Sesaat, terlontar sebuah cerita dari si murid, " Seminggu yang lalu, adalah saat-saat yang sangat besar buat saya. Orang tua saya, baru saja membelikan sebuah motor, persis seperti yang saya impikan selama ini."

Matanya berbinar, tangannya tampak seperti sedang menunggang sesuatu. " Motor sport dengan lampu yang berkilat, pasti tak ada yang bisa mengalahkan kebahagiaan itu !"

Pak Guru tersenyum.Tangannya menunjuk beberapa murid lainnya. Maka,terdengarlah beragam cerita dari murid-murid yang hadir.

Ada anak yang baru saja mendapatkan sebuah mobil.Ada pula yang baru dapat melewatkan liburan di luar negeri. Sementara, ada murid yang bercerita tentang keberhasilannya mendaki gunung.

Semuanya bercerita tentang hal-hal besar yang mereka temui dan mereka apatkan.Hampir semua telah bicara,hingga terdengar suara dari arah belakang.
" Pak Guru ... Pak, saya belum bercerita."

Rupanya, ada seorang anak di pojok kanan yang luput dipanggil. Matanya berbinar. Mata yang sama seperti saat anak-anak lainnya bercerita tentang kisah besar yang mereka punya.

" Maaf, silahkan, ayo berbagi dengan kami semua," ujar Pak Guru kepada murid berambut lurus itu.

" Apa hal terbesar yang kamu dapatkan ?" ujar Pak Guru mengulang pertanyaannya kembali.

" Keberhasilan terbesar buat saya, dan juga buat keluarga saya adalah ...
saat nama keluarga kami tercantum dalam Buku Telepon yang baru terbit 3 hari
yang lalu."

Sesaat senyap. Tak sedetik, terdengar tawa-tawa kecil yang memenuhi ruangan kelas itu. Ada yang tersenyum simpul, terkikik-kikik, bahkan tertawa terbahak mendengar cerita itu.

Dari sudut kelas, ada yang berkomentar, " Ha ? Saya sudah sejak lahir menemukan nama keluarga saya di Buku Telepon. Buku Telepon ? Betapa menyedihkan ... hahaha ..."

Dari sudut lain, ada pula yang menimpali, " Apa tak ada hal besar lain yang kamu dapat selain hal yang lumrah semacam itu ?"

Lagi-lagi terdengar derai-derai tawa kecil yang masih memenuhi ruangan. Pak Guru berusaha menengahi situasi ini, sambil mengangkat tangan.

" Tenang sebentar anak-anak, kita belum mendengar cerita selanjutnya. Silahkan teruskan, Nak ..."

Anak berambut lurus itu pun kembali angkat bicara. " Ya, memang itulah kebahagiaan terbesar yang pernah saya dapatkan. Dulu, Papa saya bukanlah orang baik-baik.Karenanya, kami sering berpindah-pindah rumah.Kami tak pernah menetap, karena selalu merasa di kejar polisi."

Matanya tampak menerawang. Ada bias pantulan cermin dari kedua bola mata anak itu, dan ia melanjutkan.

" Tapi, kini Papa telah berubah. Dia telah mau menjadi Papa yang baik buat keluarga saya. Sayang, semua itu tidak butuh waktu dan usaha.

Tak pernah ada Bank dan Yayasan yang mau memberikan pinjaman modal buat
bekerja. Hingga setahun lalu, ada seseorang yang rela meminjamkan modal buat Papa saya.

Dan kini, Papa berhasil. Bukan hanya itu, Papa juga membeli sebuah rumah kecil buat kami. Dan kami tak perlu berpindah-pindah lagi."

" Tahukah kalian, apa artinya kalau nama keluarga saya ada di Buku Telepon ?
Itu artinya, saya tak perlu lagi merasa takut setiap malam dibangunkan Papa
untuk terus berlari. Itu artinya, saya tak perlu lagi kehilangan teman-teman yang saya sayangi.

Itu juga berarti, saya tak harus tidur di dalam mobil setiap malam yang
dingin. Dan itu artinya, saya, dan juga keluarga saya, adalah sama derajatnya dengan keluarga-keluarga lainnya."

Matanya kembali menerawang. Ada bulir bening yang mengalir. " Itu artinya, akan ada harapan-harapan baru yang saya dapatkan nanti ..."

Kelas terdiam. Pak Guru tersenyum haru. Murid-murid tertunduk.

Mereka baru saja menyaksikan sebuah fragmen tentang kehidupan. Mereka juga baru saja mendapatkan hikmah tentang pencapaian besar, dan kebahagiaan.

Mereka juga belajar satu hal :
" Bersyukurlah dan berbahagialah setiap kali kita mendengar keberhasilan
orang lain.Sekecil apapun ...Sebesar apapun ..."

Read more...

Berpikir Positif & Tetap Semangat

>> 7.15.2008

Berpikir positif adalah sesuatu yang mungkin gampang diucapkan namun dalam implementasinya susah-susah gampang. Terkadang kita sudah berupaya semaksimal mungkin menurut ukuran kita tetapi kok hasilnya tidak sesuai harapan bahkan jauh dari harapan kita. Bahkan kita sudah menyusun matang rencana kita untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang sudah kita jadwalkan namun belum sampai rencana itu kita selesaikan dengan baik ada saja hal-hal yang membuat kita harus masuk 'pit stop' untuk menjadwal ulang rencana kita.

Hal-hal tersebut diatas mungkin anda juga pernah atau bahkan sering mengalaminya. Disini kita dituntut untuk selalu Berpikir Positif bahwa kita sebagai manusia hanya bisa merencanakan namun hasil akhirnya merupakan hak Prerogatif Allah SWT. Yang baik menurut kita belum tentu juga baik menurut Allah SWT.

Dan ada satu hal lagi kita harus tetap semangat untuk terus melanjutkan rencana-rencana kita untuk meraih mimpi-mimpi kita. Jangan hanya kita bisa bermimpi tanpa kita berusaha untuk merealisasikan mimpi kita tersebut. Ya Allah kabulkanlah permintaan hamba-mu ini....

Read more...

Kelinci Si Penakut

>> 7.11.2008

Tulisan ini saya ambil websitenya motivator handal Bp. Andrie Wongso, semoga bisa menjadi inspirasi bagi saya dan anda semua..

Kelinci memang dari dulu terkenal sebagai hewan yang bernyali kecil, sering ketakutan tanpa alasan yang jelas, sesegera mungkin menyingkir bila dia merasa terganggu keamanannya.

Suatu hari, terlihat sekelompok kelinci sedang berkumpul di tepi sebuah sungai, mereka sibuk berkeluh kesah meratapi nyalinya yang kecil, mengeluh kehidupan mereka yang senantiasa dibayangi dengan mara bahaya. Semakin mereka ngobrol, semakin sedih dan ketakutan memikirkan nasib mereka.

Alangkah malangnya lahir menjadi seekor kelinci. Mau lebih kuat tidak punya tenaga, ingin terbang ke langit biru tidak punya sayap, setiap hari ketakutan melulu. Mau tidur nyenyak pun sulit karena terganggu oleh telinga panjang yang tajam pendengarannya sehingga matanya yang berwarna merah pun semakin lama semakin merah saja.

Mereka merasa hidup ini tidak ada artinya. Daripada hidup menderita ketakutan terus, mereka berpikir lebih baik mati saja. Akhirnya mereka mengambil keputusan beramai-ramai hendak bunuh diri dengan melompat dari tepian tebing yang tinggi dan curam. Maka para kelinci terlihat berbondong-bondong menuju ke arah tebing.

Saat mereka melewati pinggir sungai, ada seekor katak yang terkejut melihat kedatangan kelinci yang berjumlah banyak. Tergesa-gesa si katak ketakutan dan segera meloncat ke sungai melarikan diri.

Walaupun si kelinci sering menjumpai katak yang melompat ketakutan saat melihat kelinci melintas, tetapi sebelum ini mereka tidak peduli. Berbeda untuk kali ini. Tiba-tiba ada seekor kelinci yang tersadar dari kesedihannya dan langsung berteriak, "Hei, berhenti! Kita tidak usah ketakutan sampai perlu harus bunuh diri. Karena lihatlah, ternyata ada hewan lain yang lebih tidak bernyali dibandingkan kita yakni si katak yang terbirit-birit saat melihat kita!”

Mendengar kata-kata itu, kelinci yang lain tiba-tiba pikiran dan hatinya terbuka, seolah-olah tumbuh tunas keberanian di hati mereka. Maka dengan riang gembira mereka mulai saling membesarkan diri masing-masing, "Iya, kita tidak perlu ketakutan!"

"Tuh kan, ada mahluk lain yang lebih pengecut dari kita."

"Iya, kita harus semakin berani."

Perlahan-lahan mereka berbalik arah kembali kearah pulang dengan riang gembira dan melupakan niatnya untuk bunuh diri.

Pembaca yang budiman,
Saat keberuntungan sedang tidak memihak kepada kita, jangan suka meratapi nasib yang dirundung malang seakan-akan hanya kitalah mahluk paling menderita di muka bumi ini. Lihatlah di sekeliling kita. Masih begitu banyak orang yang lebih susah, sengsara, dan sial dibandingkan kita. Jika mereka yang hidup dalam kekurangan tetapi mampu menjalaninya dengan tegar dan tetap berjuang, kenapa kita tidak?

Apa pun keadaan kehidupan kita hari, seharusnya kita jalani dengan optimis dan aktif. Nasib tidak akan dapat kita ubah tanpa manusia itu sendiri yang siap mengubahnya. Karena sesungguhnya, ‘sukses adalah hak setiap orang'. Success is my right, sukses adalah hak siapa saja yang mau berjuang dengan sungguh-sungguh.



Read more...

  © Blogger template Shiny by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP